(Tokyo-Jepang) Banyak mahasiwa saat ini berupaya mendapatkan pekerjaan sebelum lulus, pada Oktober 2010 jumlah lulusan yang telah mendapatkan pekerjaan sebesar 57.6%, atau turun 4.9% dari jumlah pada tahun sebelumnya.
Menurut berita yang dilansir Yomiuri News (03/01), beberapa universitas berupaya meningkatkan jumlah ini, dan menerapkan strategi untuk membantu mahasiswa mendapatkan pekerjaan ditengah situasi lapangan kerja yang semakin ketat.
Institut Teknologi Kanazawa
Banyaknya usaha yang memotong biaya perjalanan akibat dari ekonomi yang lemah, kini banyak mahasiswa mencari pekerjaan lebih awal dari tahun sebelumnya, dan bagi mereka yang tinggal di daerah pedesaan membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk menghadiri wawancara kerja di kota-kota besar.
Kanazawa Institute of Technology (KIT) di Nonoichimachi, Prefektur Ishikawa, sejak tahun 2000 telah menawarkan layanan diskon bus malam bagi mahasiswa yang ingin mencari pekerjaan di kota-kota besar.
Dari bulan Maret hingga Juni shuttle bus KIT melalui rute kampus Tokyo, Osaka, dan Nagoya.
Tarif untuk sekali jalan ke Tokyo sebesar 1,500 yen, Osaka 1,000 yen, dan Nagoya 750 yen.
Layanan yang dikelola dari perguruan tinggi ini merupakan penghematan dari tarif bus reguler ekspress ke Tokyo sebesar 4,000 yen, sedangkan menggunakan jasa kereta api shinkansen sebesar 12,000 yen.
Sebanyak 2,157 mahasiswa telah menggunakan jasa bus ini, dengan total bus yang dioperasikaan 115 bus untuk tahun ini.
KIT juga mengelola "employment plaza" di Akasaka, Metropolitan Tokyo, disini mahasiwa dapat singgah untuk mengganti pakaian, istirahat, maupun mencari informasi online kerja.
Seorang mahasiswa senior dari fakultas tehnik lingkungan dan arsitektur KIT yang mendapatkan pekerjaan di bidang perusahaan konstruksi mengatakan, ia biasanya bertukar informasi pekerjaan dengan mahasiswa lainnya dengan yang juga menggunakan layanan bus yang sama.
Langkah-langkah bantuan dari KIT tterbukti sukses, danada tahun 2009, persentasi mahasiswa yang menemukan pekerjaan sebelum lulus mencapai 95.4%. Perusahaan tempat mereka akan bekerja termasuk dalam perusahan besar serta kantor pemerintah pusat.
Universitas Kwansei Gakuin
Persentase mahasiswa yang menemukan pekerjaan di tahun 2009 tercatat tidak lebih dari 65% jumlah nasional, namun di Universitas Kwansei Gakuin, sebanyak 75.3% mahasiswa telah mendapat pekerjaan.
Sejak April 2009, universitas di Nishinomiya, Prefektur Hyogo, telah menawarkan seminar bagi mahasiswa yang memungkinkan mereka untuk lebih mengekspresikan diri ke perusahaan.
Selama pelatihan, para mahasiswa didorong untuk berbicara tentang diri mereka dan aspirasi pekerjaan mereka, sehingga mereka bisa memahami diri mereka.
Dalam seminar, mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok dan mereka saling mewawancarai satu sama lain setelah melakukan dua menit pidato dengan tema "Aktifitas kampus apa yang anda banyak curahkan waktu sebagai mahasiswa dan mengapa?".
Beberapa mahasiswa terpku ketika diminta untuk menjawab pertanyaan.
"(wawancara mengkritik) membantu saya lebih menyadari masalah yang akan saya hadapi (dalam wawancara yang nyata)", ujar junior Yukawa Kaoru sambil tersenyum merenungi.
Sekitar lebih dari 1,600 mahasiswa lulusan universitas yang telah menemukan pekerjaan di tahun 2009, juga telah menghadiri seminar tersebut.
Omori Noriyoshi, seorang koordinator pusat karir di universitas menyatakan keyakinannya dalam sistem seminar mengatakan, "Jika mahasiswa menghadiri seminar, mereka lebih siap untuk mengatasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang diri mereka sendiri selama wawancara.
Banyak perusahaan memberlakukan tes ini sebagai bagian dari prosedur rekrutmen".
Universitas Kyushu Sango
Sejak tahun 2003, Universitas Kyushu Sango, di Prefektur Fukuoka telah menjalankan program mentor para junior. Senior yang telah menerima tawaran pekerjaan membantu junior dan mahasiswa lain dalam mencari pekerjaan, dengan menasihati mereka tentang bagaimana untuk menulis resume dan menghadapi wawancara kerja.
Universitas memilih 16 penasihat untuk tahun selanjutnya.
"Kita bisa memberi mereka nasihat yang tepat, karena sebagai mahasiswa kita memiliki pemahaman yang sama untuk situasi yang mereka hadapi", kata senior Uehara Akinori yang telah menemukan pekerjaan distributor.
Penasihat lainnya yang akan bekerja di bank, Koizumi Yuki, mengatakan, "Saya ingin (para junior) mewarisi mengetahui bagaimana mencari pekerjaan, dan mmemotivasi mereka (dalam perburuan mereka mencari kerja).
Banyak penasihat terus menawarkan nasihat karir, bahkan setelah lulus melalui konsultasi individual dengan mahasiswa.
Pasca guncangan Lehman, mahasiswa universitas tingkat kerja berada di 86.6% pada tahun 2009, atau turun 9.4 poin dari tahun sebelumnya.
Kubo Hiromi, kepala sekretariat pusat pendukung karir di universitas, merekomendasikan mahasiswa untuk mulai menggunakan sistem mentor sejak tahun pertama atau tahun kedua kuliah.
"Kami ingin sebanyak mungkin mahasiswa kami untuk mencari pekerjaan dan mendorong mereka untuk merencanakan mencari pekerjaan, sejak dini", ujar Kubo.(Mayumi/YN)
(Ditulis oleh Administrator Rabu, 05 Januari 2011 00:29)